Popular Posts

Friday, October 8, 2010

at Tamsur

Patiently

F 4.5 / 1/30s
lens : 55-250 mm IS
Canon 1000D
Dia sedang melihat disekitar nya dengan penuh harapan ada orang disekitar membeli tahu gejrotnya itu.

I'm Lonely

F.4 / 1/30s
lens : 55-250 mm IS
Canon 100D
Lokasi : Taman suropati
Seekor burung sedang kebingungan arah mencari teman-teman nya. where are you guys? i'm so lonely here

Nite Potret

Pic 1 : Manual : F22 / '20s
Lihatlah Photo 1, sebelah kanan jalan situasi jalan lagi lancar dan sebrang jalan nya keadaan macet, bisa kita lihat perbedaan efect dari teknik yang saya gunakan. karena dalam keadaan malam hari untuk itu saya menggunakan F(diafragma) 22 dan '20s. kenapa saya menggunakan f22? karena untuk mendapatakan cahaya yang masuk maksimal dalam pembukaan lensa harus lama. Dan jangan lupa anda harus menggunakan peralatan tambahan seperti tripod dan shutter speed remote.

saya mendapatkan komposisi jalanan menjadi blur..lampu like a star saya menggunakan hal yang sama dengan Pic yang pertama.



Sebenarnya apa yang membuat photo itu bernilai dan dipandang bagus oleh semua orang?
saya mendapatkan pengarahan dari seorang yang sudah expert di dunia photography dia bernama Suryo, beliau sempat menjadi juri era 90-an yang mempunyai pengalaman banyak.
Beliu memberikan saran kepada saya cara-cara memotret yang baik dan bernilai. Beliau menekankan suatu komposisi dalam memotret adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda.

Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik